Breaking

Post Top Ad

Thursday, May 17, 2018

TGB Dinilai Mampu Rontokkan Poros Jokowi dan Prabowo

TGB Dinilai Mampu Rontokkan Poros Jokowi dan Prabowo. sumber. acehtrend.co. Beberapa waktu lalu, Aceh kedatangan tamu istimewa yaitu Gubernur NTB. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi TGB atau yang dikenal dengan sebutan TGB. Sosok TGB yang ‘alim dengan keilmuannya, ditambah dengan kharismatik yang melekat pada dirinya telah melengkapi TGB dengan julukan ulama sekaligus umara, label tersebut layak disematkan padanya.



Oleh Husen, S.Sy*)

Beberapa waktu lalu, Aceh kedatangan tamu istimewa yaitu Gubernur NTB. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi TGB atau yang dikenal dengan sebutan TGB. Sosok TGB yang ‘alim dengan keilmuannya, ditambah dengan kharismatik yang melekat pada dirinya telah melengkapi TGB dengan julukan ulama sekaligus umara, label tersebut layak disematkan padanya.

Kedatangan TGB ke Aceh dalam rangka melakukan safari dakwah. Beliau mengunjungi kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan mengunjungi Pesantren terbesar di Aceh MUDI Mesra Samalanga serta beberapa tempat lainnya. Masyarakat Aceh begitu antusias dalam menyambut kedatangan beliau, karena tradisi peumulia jamee adat geutanyoe Aceh. Apalagi sosok yang dimuliakan adalah orang yang hafal al-Qur’an dan ahli tafsir lulusan S3 dari Al Azhar Mesir. Bahkan kehadiran TGB sampai menjadi pusat pemberitaan dan pembicaraan di berbagai media sosial.
Bahkan kelebihan TGB di gambarkan dalam ceramah-ceramah Ustad Abdul Somad, beliau sering mengutarakan sosok TGB dengan kata-kata “Kita mengenal orang ini sebagai Tuan Guru Bajang, doktor tafsir hadis dari Al Azhar Mesir, sekarang ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia. Hafal Alquran 30 juz di kepala, ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Insya Allah jadi calon wakil presiden” dalam vidoe ceramahnya.

Bukan rahasia lagi, jika Ustaz Abdul Somad (UAS) secara terang-terangan mendukung Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi sebagai calon Presiden (capres) atau Wakil Presiden (wapres) Indonesia. Ustaz Somad menyebutkan nama TGB di berbagai wilayah di Nusantara, bahkan kemanapun beliau ceramah nama TGB pasti disebutkan dan menjadi terkenal. Bahkan UAS tidak menyebut capres lain seperti Prabowo Subianto, Joko Widodo, atau yang lainnya secara terbuka kepada publik.
Hal senada juga dilakukan Ustaz Arifin Ilham Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra ini turut mendo’akan TGB dalam acara tabligh akbar dan zikir bersama untuk negeri di Ponpes Al-Muchtar, Bekasi Utara, Jawa Barat. Beliau mendo’akan dengan kalimat “Calon presiden kita, Tuan Guru Bajang, diberkahi, ya Allah”, yang diamini ratusan santri yang hadir. Bahkan sekarang di Jakarta dan di berbagai wilayah lainnya sudah muncul spanduk-spanduk yang mendukung TGB sebagai calon Presiden RI tahun 2019.

Pesona TGB bentuk poros baru diusung oleh partai berbasis Islam

Munculnya nama TGB dalam bursa capres dan cawapres di Pilpres 2019 membuat suasana pilpres akan meriah dalam balutan pesta demokrasi terbesar di seluruh penjuru tanah air. Nama TGB masuk dalam berbagai lembaga survei yang ada di Indonesia. Dengan masuknya nama TGB di berbagai lembaga survei sangat membuka peluang untuk menggagalkan reuni poros lama untuk bertarung kembali pada Pilpres 2019.

Meskipun belum dapat dipastikan apakah beliau dapat maju di Pilpres 2019 mendatang? Pasalnya, melihat aturan yang ada, pasca adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ketentuan syarat pencalonan Capres dan Cawapres 2019 dalam UU No.7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum di dalam Pasal 222 menyatakan, “pasangan calon Pemilu 2019 diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah nasional dalam pemilu anggota DPR sebelumnya”.

Aturan tersebut menjadi penganjal untuk memunculkan banyaknya pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019. Namun, optimisme rakyat Indonesia untuk menyuguhkan pilihan-pilihan alternatif tidak dapat dibendung oleh siapapun. Bahkan para pengamat-pengamat politik berpendapat bahwa dengan ketentuan PT 20% bisa saja memiliki 3 capres dan cawapres. Sehingga banyak muncul wacana untuk keluar dari barisan poros lama di Pilpres 2014 yang lalu.

Apalagi, menurut saya masyarakat sudah bosan dengan kegaduhan politik yang dimainkan oleh dua kubu di Pilpres 2014. Mayoritas publik menilai, mereka belum bisa move on. Masyarakat sangat berharap Pilpres 2019 tidak hanya dihiasi oleh jargon lama yaitu poros Wo (Prabowo) dan Wi (Jokowi). Masyarakat tidak ingin terkotak-kotakkan dengan hanya dua pilihan saja. Masyarakat menginginkan kehadiran poros baru.

Oleh karena itu, bukan tidak mungkin poros baru itu terbentuk dengan asumsi pemimpin Partai berbasis Islam mau bersatu dalam perahu yang sama, mereka mau bermusyawarah untuk menghasilkan dan menghadirkan pemimpin terbaik umat. Apalagi pemilik suara mayoritas negeri ini adalah umat Islam. Sehingga pilihan tepat sebagai capres alternatif mewakili partai Islam yaitu TGB, dan itu menurut penulis sangat realistis untuk diwujudkan. Karena dari sisi kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi, TGB juga dianggap telah layak untuk maju dalam kontestasi kepemimpinan Nasional dan menjadi capres 2019.

Untuk mewujudkan harapan itu semua. Menurut hemat penulis, langkah awal yang harus dilakukan yaitu adanya keterbukaan dan kerelaan hati para petinggi-petinggi partai berbasis Islam untuk bersatu mendengar suara umat. Partai-partai Islam harus mampu keluar dari poros lama. Jika partai PKB dan PPP keluar dari porosnya Wi dan partai PKS berserta PAN keluar dari porosnya Wo, mereka berani keluar dari “jalur tol” yang ada. Mereka (PKB, PPP, PKS, PAN dan PBB) mampu mengusung kandidat sendiri. Maka bukan tidak mungkin mereka dapat mengusung TGB sebagai Capres terbaik untuk memperbaiki keadaan dan membawa perubahan ke arah yang lebih maju, sehingga rakyat Indonesia menjadi sejahtera, damai, dan bertaqwa untuk menggapai menggapai ridha Allah SWT.

Sehingga pilpres akan semakin menarik, jika TGB bisa maju dalam pentas Pilpres 2019 mendatang dengan diusung oleh partai-partai berbasis Islam. Karena dua poros lama (Wo dan Wi) akan kehilangan kekuatan besar yaitu pemilik suara mayoritas adalah umat Islam. Apalagi sosok TGB yang merepresentasikan sosok ulama sekaligus umara. Bahkan saya memprediksi jika TGB jadi bertarung di Pilpres 2019, bisa jadi Aceh merupakan salah satu wilayah lumbung suara terbanyak dan layak keluar sebagai pemenang dalam konteks Pilpres 2019.

*)Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry,
Konsentrasi Fiqh Modern. Alumni Fak. Syari’ah dan Hukum, Prodi

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages